"Jika memang penyebabnya adalah komentar saya yang tegas untuk menjawab pertanyaan pers tertentu yang menimbulkan kekhawatiran, kami menyesal jika itu diartikan sebagai serangan pribadi ke Presiden AS," ujar Duterte dalam pernyataan tertulis seperti dikutip Kantor Berita AFP, Rabu (7/9).
Duterte mengungkapkan penyesalannya dengan nada lebih lunak.
"Tujuan utama kami adalah untuk menciptakan kebijakan luar negeri independen sembari mempromosikan hubungan yang lebih dekat dengan semua negara, salah satunya Amerika Serikat, mitra kami sejak dulu," sambungnya.
Mantan Wali Kota Davao ini juga kemudian mengatakan pemimpin kedua negara akan bertemu dalam kesempatan lain.
"Kami harap untuk menepis perbedaan yang timbul dari berbagai persepsi, kedua negara tetap bisa bekerja sama dan saling bertanggung jawab," serunya.
Pertemuan dengan Obama direncanakan akan dilakukan di KTT ASEAN di Vientieane, Laos. Sayangnya, setelah Duterte menyebut Obama 'dasar brengsek', Presiden Negeri Paman Sam itu kemudian membatalkan pertemuan mereka.
Diduga pertemuan ini akan menyinggung masalah pelanggaran HAM dan perang pemberantasan narkoba yang diterapkan Duterte di Filipina.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon